5 Alasan Mengapa Proyek App Development Gagal
Saat ini, beragam teknologi modern sudah digunakan di mana-mana, termasuk di bisnis yang masih merintis, dan alasan proyek app gagal dapat muncul. Banyak layanan IT yang bisa memudahkan pekerjaan jadi lebih praktis, itulah mengapa proyek app development terus berkembang karena selalu dibutuhkan.
Di bidang IT, proyek app development dibuat untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat pada aplikasi. Sebelum proyek berjalan, pastinya pengembang perlu mempersiapkan beberapa hal. Walaupun sudah dilakukan persiapan, kenyataannya proyek tidak selalu berjalan lancar atau justru proyek app gagal total. Jadi, apa saja alasan proyek app development bisa gagal?
Ketentuan yang Tidak Jelas
Alasan proyek app gagal yang pertama adalah harus ada ketentuan yang jelas. Tidak jarang bahwa klien atau pelanggan terlalu mempercayakan pada pengembang aplikasi, tapi ketika selesai dikerjakan ternyata kurang memuaskan. Ini karena tidak adanya ketentuan yang jelas tentang rincian sebuah proyek. Ketentuan yang jelas bisa menyamakan pemahaman dengan klien tentang jenis produk seperti apa yang semestinya dikembangkan. Untuk mengurangi potensi kegagalan, pastikan untuk mendengar secara detail tentang produk IT yang memang diharapkan klien.
Tidak Melakukan Riset Pasar
Ketika akan mengerjakan proyek, mungkin Anda sudah punya ide orisinil dan juga sempat belajar dari aplikasi populer lain yang sudah ada. Dengan cara seperti ini, mungkin Anda beruntung karena bisa membuat sesuatu yang baru dan lebih hebat. Tapi, bisa juga terjadi sebaliknya karena waktu Anda habis hanya untuk mengembangkan produk yang tidak diinginkan di pasar. Itulah mengapa, riset pasar sangat penting sebelum proyek app development berjalan agar lebih efisien pekerjaannya dan aplikasi yang Anda kembangkan lebih maksimal manfaatnya.
Komunikasi yang Kurang Baik
Saat membahas soal pentingnya komunikasi yang efektif, mungkin kita hanya fokus pada komunikasi eksternal dengan klien atau pelanggan. Padahal komunikasi internal antar anggota tim sendiri juga sama pentingnya. Apalagi kalau sedang mengerjakan proyek besar yang butuh diskusi atau bertukar gagasan detail secara terbuka. Terlepas dari hal teknis, membangun lingkungan kerja yang sehat untuk app development juga sama pentingnya, untuk menambah value pekerjaan dan mengatasi kemungkinan proyek yang gagal.
End User Tidak Dipertimbangkan dalam Prosesnya
Sebuah proyek app development mungkin idenya fantastis dan proses pengembangannya berjalan lancar, tapi hasilnya masih belum sempurna kalau pengguna akhir (end user) tidak dipertimbangkan. Keberhasilan proyek bukan cuma bergantung pada kehebatan fungsinya, tapi juga seberapa mudah perangkat lunak dipakai oleh end user. Sebisa mungkin untuk tidak berasumsi apa pun. Daripada menebak atau menganalisis dengan rumit, Anda dan tim bisa coba berpikir sederhana seperti seorang pengguna yang bisa menikmati sebuah aplikasi yang menarik dan mudah digunakan.
Kurang Fleksibel pada Perubahan
IT memang termasuk industri yang pertumbuhannya sangat cepat. Metode atau tools untuk meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak semakin canggih dari waktu ke waktu. Kebutuhan user juga terus mengalami perubahan. Tapi tidak sedikit perusahaan IT yang justru menolak perubahan atau sulit berinovasi, dan ini bisa berpotensi kegagalan pada proyek-proyek ke depannya. Perubahan memang tidak bisa dihindarkan, maka pengembang aplikasi sudah pasti harus mengikuti tren terbaru di bidang IT.
Saat bisa fleksibel pada perubaha, mak proyek app development akan berjalan lebih baik. Mengerjakan produk perangkat lunak apa pun adalah proses kompleks yang membutuhkan skill, manajemen, anggaran, kreativitas, komunikasi, dan berbagai faktor lain yang terus berkembang.
