Kanban vs Scrum: Memilih Pendekatan yang Tepat dalam Pengembangan Perangkat Lunak
Dalam pengembangan perangkat lunak, ada beberapa metode yang populer digunakan, seperti Kanban dan Scrum. Meskipun keduanya merupakan kerangka kerja yang berorientasi pada Agile, mereka memiliki perbedaan dalam pendekatan dan praktiknya. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan Kanban vs Scrum, memahami perbedaan mendasar antara keduanya, serta memberikan wawasan untuk memilih pendekatan yang tepat dalam pengembangan perangkat lunak.
Pengertian Kanban
Kanban adalah kerangka kerja yang didasarkan pada konsep papan kanban fisik atau virtual. Pendekatan ini menggambarkan aliran kerja dalam bentuk kolom-kolom, di mana setiap kolom mewakili status tugas atau item yang sedang dikerjakan. Kanban menekankan pada visualisasi aliran kerja, batasan Work In Progress (WIP), dan fokus pada pengiriman kontinu.
Pengertian Scrum
Scrum adalah kerangka kerja yang berfokus pada pengembangan perangkat lunak dalam bentuk iterasi yang disebut Sprint. Dalam Scrum, pekerjaan dipecah menjadi item backlog, di mana tim memilih item-item tersebut untuk dikerjakan selama Sprint. Tim melakukan pertemuan harian untuk sinkronisasi, Sprint Review untuk meninjau hasil, dan Sprint Retrospective untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.
Kanban vs Scrum, ini Perbedaannya!
1. Visualisasi Aliran Kerja
Kanban memberikan penekanan pada visualisasi aliran kerja dengan menggunakan papan kanban yang jelas. Sementara dalam Scrum, visualisasi aliran kerja tidak sejelas Kanban, dan fokus lebih pada perencanaan dan pengelolaan Sprint.
2. Batasan WIP
Kanban mengatur batasan Work In Progress (WIP) untuk setiap kolom dalam papan kanban. Ini membantu mencegah tim dari mengerjakan terlalu banyak pekerjaan sekaligus. Dalam Scrum, batasan WIP diatur melalui pemilihan item backlog untuk dikerjakan selama Sprint.
3. Pendekatan Terhadap Perubahan
Kanban lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan karena tidak ada iterasi yang tetap. Tim dapat menyesuaikan prioritas atau menambahkan/menghilangkan item dalam aliran kerja sesuai kebutuhan. Di sisi lain, Scrum memiliki Sprint yang konsisten, di mana perubahan dihindari selama Sprint berlangsung untuk menjaga fokus dan prediktabilitas.
4. Taktik Pengendalian Waktu
Kanban mengandalkan pengendalian waktu melalui pengukuran Lead Time dan Cycle Time. Lead Time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu item, sedangkan Cycle Time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu iterasi. Dalam Scrum, pengendalian waktu dilakukan melalui durasi Sprint yang tetap.
Memilih Pendekatan yang Tepat
Memilih antara Kanban dan Scrum tergantung pada konteks dan kebutuhan proyek pengembangan perangkat lunak. Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk memilih pendekatan yang tepat:
1. Fleksibilitas
Jika proyek Anda membutuhkan fleksibilitas yang tinggi untuk menyesuaikan prioritas dan aliran kerja, Kanban dapat menjadi pilihan yang lebih baik. Tim dapat dengan mudah menyesuaikan prioritas dan menangani perubahan yang muncul.
2. Prediktabilitas
Jika Anda menginginkan prediktabilitas yang lebih tinggi dalam perencanaan dan pengiriman, Scrum dapat menjadi pilihan yang lebih baik. Dengan Sprint yang tetap dan perubahan yang dihindari selama Sprint, Anda dapat lebih mudah memperkirakan waktu dan sumber daya yang diperlukan.
3. Kompleksitas Proyek
Jika proyek Anda memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dengan banyak dependensi dan tugas yang saling terkait, Scrum dapat memberikan kerangka kerja yang lebih terstruktur untuk mengelola proyek tersebut.
4. Fokus pada Pengiriman Teratur
Jika Anda ingin fokus pada pengiriman perangkat lunak yang teratur dan kontinu, Kanban dapat menjadi pilihan yang lebih baik. Dengan batasan WIP yang jelas, tim dapat menjaga aliran kerja yang stabil dan menghindari akumulasi pekerjaan yang tidak terselesaikan.
5. Ukuran Tim
Jika tim Anda memiliki ukuran yang lebih kecil, Scrum mungkin lebih cocok. Dalam Scrum, kolaborasi yang erat dan perencanaan Sprint dapat dilakukan dengan lebih efektif dengan tim yang lebih kecil.
6. Komunikasi dan Kolaborasi
Jika komunikasi dan kolaborasi yang kuat antar anggota tim adalah prioritas utama, baik Kanban maupun Scrum dapat memberikan lingkungan yang memfasilitasi kolaborasi. Namun, Scrum memiliki ritme yang lebih terstruktur dalam pertemuan harian, review Sprint, dan retrospektif yang dapat meningkatkan komunikasi tim.
Evaluasi Kebutuhan Proyek untuk Memilih Pendekatan Terbaik!
Kesimpulannya, baik Kanban maupun Scrum adalah pendekatan yang efektif dalam pengembangan perangkat lunak. Pemilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan proyek, tingkat kompleksitas, dan preferensi tim. Jika fleksibilitas dan pengiriman kontinu yang teratur menjadi fokus utama, Kanban mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.
Namun, jika prediktabilitas dan pengelolaan Sprint yang terstruktur lebih penting, Scrum dapat memberikan kerangka kerja yang lebih sesuai. Penting untuk mengevaluasi kebutuhan proyek secara menyeluruh dan melibatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan untuk memilih pendekatan yang paling sesuai.